photo of woman writing on tablet computer while using laptop

7 Kesalahpahaman Terbesar Tentang Kreativitas

Kreatif merupakan istilah yang biasanya dihindari sebagian besar orang, karena banyak dari kita yang merasa dirinya tidak kreatif. Tidak heran sih, karena sejak sekolah kita tidak dikenalkan dengan kreatifitas dan tidak banyak diajarkan untuk kreatif. Masih ingat kan di jaman sekolah dulu kita malah diajar untuk “jangan banyak nanya!”, padahal bertanya adalah titik awal dari kreatifitas.

Tapi tidak ada kata terlambat untuk berubah, terutama berubah mindset. Berikut adalah kesalahpahaman yang sering terjadi tentang kreatifitas yang saya temui dari pengalaman saya sendiri dan hasil dari bermain ombak di internet.

1. kreatif = seni

Ini adalah yang paling sering kita dengar, karena biasanya yang kelihatan kreatif adalah orang yang bisa berkarya dalam bidang seni (design, photography, lukis, menari, dan lainnya). Kita juga lebih mudah menilai sesuatu yang bisa dilihat, daripada sesuatu yang kita dengar, rasa dan pikirkan.

Yang pasti, kreatif tidak ada hubungan langsung dengan seni (artsy things). Karena kreatif adalah tentang cara berpikir dan cara kita bertindak terhadap suatu gagasan dan solusi.

2. Harus original & belum pernah ada sebelumnya

Beban banget ya kalau menjadi kreatif itu harus original dan baru? Faktanya, kreatif lahir dari kombinasi berbagai ide, pemikiran dan solusi yang sudah pernah ada.

There is nothing new under the sun.

Jadi kuncinya adalah perbanyak riset (membaca) dan referensi (melihat, merasakan), sehingga kamu kaya akan ide dan mempunyai pikiran yang terbuka.

3. Datangnya tiba-tiba

Sesuatu yang kreatif tidak datang begitu saja, seperti turun dari langit. Jadi tidak ada gunanya “bengong” atau “nongkrong” mencari inspirasi kalau kamu belum melakukan bagian kamu yaitu identifikasi masalah dan mencari referensi solusi dari yang sudah pernah ada sebelumnya.

Kreatifitas mempunyai proses dan tahapan tersendiri, walaupun memang setiap orang mempunyai caranya sendiri.

4. Kreatif = bebas tanpa batas

Coba bayangkan kalau kamu punya semuanya, tidak ada halangan, tidak ada batasan. Nah, apakah kamu punya masalah yang harus dipecahkan? Kalau tidak ada masalah, tidak ada kesempatan untuk menjadi kreatif.

Tidak akan ada kreatifitas kalau tidak ada batasan.

Kita bisa kreatif ketika dihadapkan pada masalah atau tekanan. Baik itu masalah uang, projek, karir, masa depan dan lainnya. Bersyukurlah kita sebagai manusia selalu dihadapkan pada masalah, sehingga kita bisa belajar untuk menjadi kreatif.

5. Bawaan dari lahir

Kreatifitas tidak dipunyai oleh sekelompok “demi-god super smart talkative exclusive people”. Kreatifitas ada didalam setiap diri kita dan harus terbiasa digunakan, sama seperti pisau yang sering dipakai dan diasah setiap hari. Tidak ada orang yang terlahir kreatif.

6. “Pekerjaan saya tidak memungkinkan untuk kreatif”

Bagi saya, pernyataan ini hanya excuse saja, karena dalam pekerjaan yang menuntut ketelitian dan penggunaan system / hirarki yang kaku sekalipun juga memerlukan kreatifitasnya tersendiri. Karena kreatif adalah cara kita berpikir dan melihat suatu masalah dan solusi, jadi kita seharusnya bisa kreatif dalam pekerjaan apapun.

7. Punya banyak ide = kreatif

Ide dan kreatif memang melekat satu sama lain, namun kalau kamu hanya mempunyai banyak ide saja, itu belum sepenuhnya kreatif.

Dalam kata kreatif sendiri sudah ada istilah kreasi, yaitu suatu aksi untuk melakukan, bertindak dan menciptakan sesuatu. Jadi kreatif perlu diwujudkan, sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh orang lain.

Bagaimana dengan kamu? apakah ada kesalahpahaman tentang kreatifitas lain yang terlewat? silakan share dan diskusi ya 🙂

Related Readings