strategi branding framework

Terapkan 3 Strategi Branding Framework Demi Bisnis yang Maksimal

POSTED IN

Marketing

WRITTEN BY

Nay Madani

DATE

Ada sebuah ungkapan yang pernah mengatakan, hanya ikan mati dan sampah yang mengikuti arus, sama halnya dengan strategi framework. Dengan mengangkat analogi ini, sebuah brand penting untuk memiliki strategi framework di era kompetisi bisnis yang semakin ketat dan cepat berubah. Brand yang berhasil dalam memenangkan hati konsumen dan mempertahankan eksistensinya di pasar tidak hanya bergantung pada kualitas produk atau layanan yang ditawarkan, namun juga pada kemampuannya dalam membangun brand awareness dan brand loyalty.

Ketika brand telah memiliki strategi framework yang jelas dan terstruktur, maka ia dapat dengan mudah mengarahkan semua kegiatan marketing dan branding sesuai dengan visi-misi yang telah ditetapkan. Hal ini akan membantu membangun brand equity yang kuat dan memperoleh posisi yang lebih baik di pasar.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang 3 strategi branding framework yang telah dikupas dari brand besar untuk membantu mencapai kesuksesan dalam membangun bisnis.

1. Strategi Framework Brand Positioning

Banyak perusahaan baru dan startup cenderung mengabaikan bagian ini dari strategi branding. Padahal, brand purpose sebagai strategi framework tidak bisa dibuat hanya dalam sepuluh menit. Fondasi dasar yang harus ditetapkan sejak awal ini akan berpengaruh begitu brand mulai beroperasional.

Mengetahui brand purpose dengan tepat dapat memberikan kejelasan secara internal sehingga setiap keputusan yang diambil akan selalu selaras demi tujuan dan sasaran yang akurat. Brand core value juga dapat menunjukkan keaslian dan keautentikan saat menjual produk. Dengan brand core value, kamu tidak hanya menemukan seorang customer, tapi juga akan membentuk sebuah komunitas yang akan mencintai produkmu dalam jangka panjang.

Untuk mengetahui core value dari brand-mu, jawab pertanyaan-pertanyaan ini:

  • Brand purpose: Mengapa brand-mu ada?
  • Brand vision: Akan seperti apakah masa depan itu? Apa yang dapat brand-mu lakukan untuk membantu menciptakan masa depan yang diinginkan banyak orang?
  • Brand mission: Apa yang harus brand-mu lakukan untuk menciptakan masa depan itu?
  • Brand core value: Prinsip seperti apa yang akan mengarahkan perilaku brand-mu dalam berbisnis?
  • Brand message: Apa yang membuat brand-mu unik? Pesan apa yang ingin brand-mu sampaikan kepada audiens?

Jika sudah bisa menjawab semua pertanyaan di atas, saatnya berlanjut ke tahapan kedua dalam pembuatan strategi framework.

2. Strategi Framework Brand Communication Strategy

Strategi komunikasi sangat penting untuk bisnis karena membantu menetapkan identitas brand yang kuat, memperkuat loyalitas pelanggan, dan meningkatkan penjualan. Jika terencana dengan baik, maka brand-mu dapat menyampaikan pesan, nilai, dan penawaran merek kepada audiens target secara efektif. Hal ini juga membantu audiensmu dalam membuat keputusan pembelian yang terinformasi.

Komunikasi yang tersusun membantu bisnis membedakan diri dari pesaing, membangun kepercayaan dengan pelanggan, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan dan kesuksesan. Oleh karena itu, sangat penting bagi bisnis untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam mengembangkan komunikasi brand yang efektif sebagai bagian dari strategi framework.

Brand Communication Objectives

Ada beberapa jenis tujuan strategi komunikasi brand yang harus dipertimbangkan oleh bisnis. Pertama, meningkatkan awareness kepada audiens yang lebih luas melalui promosi produk, pengiklanan, dan aktivitas pemasaran lainnya. Kedua, membangun citra yang positif dengan memperkuat aspek-aspek yang membuat merek tersebut unik dan berbeda dari yang lain. Ketiga, memperkuat hubungan dengan pelanggan melalui interaksi dan komunikasi yang terus-menerus.Selain itu, ada pula tujuan untuk meningkatkan penjualan dan menciptakan loyalitas yang berkelanjutan dengan menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Nah, sebelum memulai komunikasi brand, penting untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dan merencanakan langkah-langkah strategi framework.

Brand Communication Principles

Prinsip-prinsip yang mendasari strategi komunikasi brand meliputi konsistensi, diferensiasi, dan relevansi. Konsistensi melibatkan penggunaan pesan, warna, dan logo yang konsisten di seluruh saluran komunikasi untuk membangun kesan yang kokoh dan mudah dikenali. Diferensiasi melibatkan penciptaan pesan dan atribut unik yang membedakan brand-mu dari pesaing dan menarik perhatian konsumen. Relevansi melibatkan pemahaman yang baik terhadap kebutuhan dan preferensi konsumen dan mampu menyampaikannya secara jelas namun singkat agar mudah dipahami konsumen.

Brand Key Messaging Guidelines

Guideline key messaging sebagai bagian dari strategi framework komunikasi brand adalah sebongkah panduan berisi rangkuman pesan inti yang ingin disampaikan oleh brand ke target audiensnya. Hal ini terdiri dari pesan-pesan yang menekankan keunikan brand, manfaat produk, dan nilai-nilai brand yang ingin ditekankan dalam komunikasi. Key messaging harus disusun dengan jelas dan sesuai dengan karakteristik brand, target audiens, serta saluran komunikasi yang digunakan. Selain itu, key messaging yang konsisten dan terus-menerus diperbarui sesuai dengan perkembangan brand dan pasar dapat memperkuat citra brand-mu, membangun kepercayaan dengan konsumen.

Gabungan dari ketiga komponen di atas akan membentuk sebuah brand personality serta tone & voice yang menjadi ciri khas bisnismu.

3. Strategi Framework Brand Identity

First impression matters. Identitas yang melekat pada brand-mu akan terus teringat oleh audiens. Citra ini dibentuk melalui nama brand, logo, warna, slogan, dan gaya visual. Hal ini mencakup semua aspek yang digunakan untuk membedakan brand-mu dari pesaing, memberikan kesan yang konsisten, dan menarik perhatian konsumen. Identitas ini harus dirancang dengan hati-hati agar mencerminkan nilai-nilai, tujuan, dan segmen pasar yang dituju sebagai strategi framework.

Salah satu unsur utama dari brand identity adalah logo. Logo brand harus dirancang dengan cermat untuk memperkuat citra dan mencerminkan nilai-nilai yang ingin disampaikan. Ia harus mudah dikenali dan mudah diingat, dan harus sesuai dengan karakteristik brand, serta segmen pasar yang dituju. Selain itu, pemilihan warna dapat mempengaruhi emosi dan persepsi konsumen terhadap brand-mu, sedangkan gaya visual dapat membantu membangun citra yang konsisten dan mudah diingat. Semua unsur dari identitas brand harus selaras dan harmonis untuk menciptakan kesan yang kuat pada konsumen.

Gojek, Strategi Framework yang Ciamik untuk Pasar Indonesia

Mari kita bedah poin-poin tadi dari sebuah brand besar di bumi pertiwi: Gojek.

Saat Indonesia masih belum menggubris keberadaan teknologi, Gojek hadir pertama kali dengan layanan ojek daring menggunakan aplikasi. Identitasnya juga tidak sulit untuk dipahami customer karena logo Gojek merepresentasikan pengendara motor sebagai ojek yang menangkap ‘sinyal pesanan’ dari customer.

Seiring waktu, bisnis Gojek makin besar dan membuat diferensiasi produk. Hal ini tentu harus diimbangi keseriusan dalam branding.

Gojek jadi super app yang menyediakan semua layanan dalam satu aplikasi dengan nama produk yang catchy dan mudah dipahami. Mulai dari layanan teknis (Go-Ride, Go-Car, Go-Food, dan Go-Send) hingga layanan kesejahteraan dan finansial (Go-Massage, Go-Life, dan Go-Pay).

Positioning Gojek mampu memecahkan masalah customer. Campaign digital dengan tema besar sukses tertanam di masyarakat. Seperti membantu customer yang terkendala macet, kesulitan membeli makanan, hingga mengakses kebutuhan di luar rumah saat pandemi. Gojek pernah membuat kampanye digital dengan tagar #PastiAdaJalan, #WeGotYou, dan #PesandariRumah di semua lini pemasarannya.

Terakhir, yaitu bagaimana cara Gojek berkomunikasi dengan pelanggannya. Kalau kita lihat, campaign Gojek yang dilakukan dengan konsisten selalu ‘nyeleneh’, kreatif, dan mengandung humor. Perpaduan ketiga hal itu sangat ampuh supaya bisa terus diingat semua lapisan masyarakat.

Salah satu post Instagram Gojek yang mengandung humor sebagai strategi framework.

Audiens yang lebih banyak menggunakan layanan Gojek memang kelompok milenial & Gen Z. Akan tetapi, kemudahan yang dibawakan Gojek ini telah dirasakan bahkan sampai kelompok lansia, difabel, hingga pebisnis di daerah-daerah.

Strategi Framework Menambah Nilai Bisnismu

Strategi brand yang kuat akan menambah nilai nyata dan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan. Begitu reputasi positif terbentuk, hanya langit yang menjadi batas perkembangan brand-mu.

Yuk, saatnya pilih service yang sesuai untuk melancarkan strategi framework bisnismu. Jadwalkan meeting dengan NTMY dan jangan lupa kunjungi Instagram @‌nicetomeetyou.studio untuk melihat portofolio kami!

Related Readings