POSTED IN
Marketing
WRITTEN BY
Nay Madani
DATE
Sederhana, tapi kompleks. Content marketing jadi salah satu aspek penting dalam bisnis yang memerlukan banyak uji coba.
“70% marketer berinvestasi pada konten.” — HubSpot, 2020
Content marketing adalah strategi mendistribusikan konten yang relevan dan bernilai untuk audiens yang spesifik. Cakupan konten untuk marketing memang sangat luas. Mulai dari perkara format (teks, audio, video, graphics, dll) hingga channel (media sosial, blog, newsletter, dll).
Fakta Tentang Content Marketing
- 3x lebih banyak mengarahkan customer dibandingkan iklan, dengan hanya 62% cost lebih sedikit.
- 6/10 customer terispirasi untuk membeli setelah melihat konten yang relevan atau berguna tentang produk.
- 55%+ lebih banyak visitor website.
*sumber: CMI, Demand Metric, Impact
Tujuan utama konten dibuat adalah mengarahkan audiens sesuai marketing funnel, mulai dari tahap awareness, consideration, hingga decision.
(Ini bisa berupa gambarkah yang dibuat sendiri mencakup 5 tahap dari awareness ke buy? Kalau misal pakai gambar yang ada aja, bisa pakai gambar ini. )
- Awareness
- Interest
- Consideration
- Intent
- Buy
Beberapa Tipe Konten & Objektifnya
Tergantung pada format atau channel yang digunakan, objektifnya bisa menjadi lebih spesifik.
Konten Media Sosial
Konten bisa disebar untuk berbagai channel, mulai dari Instagram, Twitter, hingga TikTok
Objektif:
- Audience engagement.
- Brand awareness.
- Menarik audiens untuk mengunjungi website.
- Menarik audiens untuk tertarik ada produk/layanan.
Contoh format yang bisa dibuat, seperti: Foto, image, video, ilustrasi, GIF, atau stories.
Konten Blog/Teks
Konten tertulis dengan media seperti blog memungkinkan brand untuk menyampaikan konten yang lebih bernilai dan bermanfaat.
Objektif:
- SEO agar muncul di halaman search Google dan mengarahkan ke trafik website.
- Support sales dengan case studies, use case, atau pitch deck.
- Media untuk menginformasikan hal-hal spesifik yang brand kuasai/peduli
Contoh format yang dibuat seperti artikel ‘how to’, e-books, case studies, atau cerita dan testimoni customer.
Konten Video
Menurut Cisco, konten video akan mendominasi traffic 82% pada tahun 2022 . Video bisa disebar untuk media sosial bahkan dimasukkan ke blog.
Objektif konten video biasanya menaikkan kualitas dari objektif lainnya, seperti:
- Membuat brand awareness yang memuat penjelasan.
- Menarik customer dengan membuat video ‘how-to’.
- Meningkatkan engagement dan memperluas network dengan konten interview.
- Membantu customer dengan membuat walkthrough dan tutorial.
Konten Email
Diperkirakan, ada 347 miliar email yang diterima pada 2022. Behavior customer untuk mendapat informasi dari email tidak hilang.
Objektif:
- Menjadi top of mind customer dengan kehadiran.
- Sales conversion.
- Berbagi update perusahaan/bisnis.
Contoh konten yang biasa dikirim melalui email adalah promo seasonal, campaign, hingga blog newsletter.
Konten Audio / Podcast
Konten audio mulai populer beberapa tahun belakangan. Pun begitu tahun ini, yang bentuknya bahkan sudah merambah tidak hanya channel Podcast tapi juga disebar untuk media sosial lainnya.
Objektifnya adalah membangun follower dengan thought leadership, menyebarkan konten yang brand kamu kuasai atau peduli.
Contoh konten yang bisa dibuat adalah tutorial, insight, komentar tentang trend atau suatu topik, bahkan interview series.
Bagaimana Membuat Strategi Konten?
Sebelum masuk ke dalam beberapa basic di bawah ini, jangan lupa untuk mengenali brand kamu sendiri — apa yang ingin kamu janjikan pada customer dan value apa yang kamu anut? Jika sudah, pikirkan hal-hal berikut:
- Tentukan brand voice dan tone. Bagaimana positioning kamu di industri? Gaya bicara/komunikasi seperti apa yang ingin dikomunikasikan? Formal? Kasual?
- Tentukan objektif dari setiap tipe konten yang ingin kamu buat.
- Buat KPI (key performance indicators) berdasarkan objektif. KPI yang kuantitatif akan memudahkanmu untuk membuat progress.
- Kenali audiensmu. Kamu bisa membuat persona atau langsung survey ke audiens atau orang yang kamu anggap bisa jadi audiensmu.
- Buat outline dari setiap konten dan daftar channel yang akan digunakan. Dan mulai buat kontenmu yang cocok dengan audiens.
- Eksekusi sebaik mungkin. Jangan lupakan soal kualitas konten. Perhatikan pentingnya desain, tulisan, atau bahkan perangkat yang setidaknya layak jika ingin membuat konten video dan audio yang tidak mengganggu audiens menikmati konten.
Kesalahan Terbesar Ketika Membuat Konten
Berhasil atau tidaknya konten yang kamu buat biasanya bersumber pada hal-hal di bawah ini:
1. Belum mengenali brand sendiri
Seperti efek domino, kalau karakteristik dan positioning brand di industri belum ditentukan atau masih belum jelas, akan berpengaruh pada semua aktivitas dan keputusan bisnis. Mulai dari pengembangan produk, hingga strategi marketing dan konten.
2. Belum mengenali audiens
Mengetahui pola tingkah laku dan karakteristik audiens adalah kunci untuk marketing, termasuk membuat konten. Bisa saja kamu sudah yakin dengan audiens yang kamu tentukan, tapi keliru dalam membuat karakteristik atau menganalisa pain point sehingga konten yang dibuat bisa jadi kurang relevan.
3. Tidak tahu apa yang harus dibicarakan
Dampak tidak mengenali brand dan audiens akan menyebabkan kebingungan saat membuat konten. Seringkali, banyak bisnis yang sebenarnya terjebak dalam hal ini.
4. Omong kosong, tidak tulus
Memang sulit untuk menentukan standar ‘tulus’ dalam publik. Apa yang dibicarakan dalam konten akan dilihat oleh banyak orang. Jika konten sudah sejalan dengan nilai-nilai brand, selanjutnya audiens akan fokus pada segala aktivitas dan kebijakan brand di industri. Kadang-kadang terjadi perbedaan yang krusial, terutama pada isu-isu sensitif sehingga konten yang dibuat hanya terlihat seperti omong kosong.
Peran Desain dalam Memperkuat Konten
Design engages your audience
Bukan sekadar membuat desain dengan estetika, peran desain dalam membuat content lebih dari itu.
Menarik keingintahuan audiens terhadap produk dan layanan kamu.
Tergantung pada key message yang ingin disampaikan, desain membuat komunikasi ke audiens lebih mudah dimengerti atau impactful. 95% keputusan pembelian didasarkan pada pikiran bawah sadar. Emosi yang dipancing dari warna dan elemen desain sanggup menciptakan kondisi tersebut.
Membuat call-to-action yang lebih jelas.
Desain akan membantumu untuk mengarahkan audiens mengambil tindakan yang tepat.
Membuat konten gampang diingat.
65% orang tetap mengingat konten dengan visual yang menarik. Sementara, hanya 10% orang yang mengingat konten tulisan. (sumber: 99designs)
Buat desain untuk konten, dan dapatkan engagement lebih besar.
- Facebook post dengan image memiliki 37% engagement yang lebih tinggi.
- Tweet dengan elemen visual menghasilkan retweet 1.5x lebih banyak.
- Infografis 3x lebih banyak dibagikan di platform media sosial.
- 65% orang lebih memilih email dengan image.
Content marketing adalah investasi jangka menengah hingga panjang. Pilihlah konten dan channel yang paling tepat untuk bisnismu.
Penuhi kebutuhan desain grafis harian untuk bisnis kamu. Cek nicetomeetyou.studio dan follow Instagram @nicetomeetyou.studio untuk insight dan tips singkat tentang value desain.