Perspektif Baru untuk Strategi Marketing 2023

Perspektif Baru untuk Strategi Marketing 2023

POSTED IN

Marketing

WRITTEN BY

Nay Madani

DATE

Dunia digital marketing memiliki sifat yang dinamis—selalu berubah dan bertumbuh. Namun, arah perubahan tersebut tentunya dapat diprediksi dengan melihat ke belakang, apa-apa saja yang telah terjadi dan kira-kira pola seperti apa yang ada. Dengan begitu, kamu bisa menyiapkan strategi marketing yang paling jitu sesuai dengan brand-mu.

Agar lebih memahami apa yang perlu disiapkan untuk menghadapi 2023, ada baiknya kita melihat kembali ke tahun 2022 dan merangkum apa saja tren digital marketing yang ada.

Yang pernah jadi tren digital marketing di 2022

Tahun 2022 dipenuhi dengan berbagai macam tren dan konten yang kerap digunakan oleh brand dan perusahaan untuk terus mendongkrak angka penjualannya.

Artificial Intelligence (AI)

AI berangkat dari hal yang sederhana seperti mengolah data konsumen menjadi sebuah algoritma yang memberikan personalized information. Kini, AI sudah jauh lebih canggih dan kerap dipakai untuk mengolah data yang di-input dan menghasilkan output sesuai dengan prompt yang diberikan.

ChatGPT

Artificial Intelligence (AI)

AI berangkat dari hal yang sederhana seperti mengolah data konsumen menjadi sebuah algoritma yang memberikan personalized information. Kini, AI sudah jauh lebih canggih dan kerap dipakai untuk mengolah data yang di-input dan menghasilkan output sesuai dengan prompt yang diberikan.

Lihat saja program-program seperti Dall-E, Midjourney, dan ChatGPT yang dapat memberikan output yang lumayan akurat sesuai prompt. Populer di akhir 2022, program-program AI tersebut sempat dianggap sebagai ancaman bagi pelaku industri kreatif. Meski begitu, tidak sedikit juga yang memanfaatkannya sebagai alat bantu untuk menciptakan sesuatu yang lebih berkualitas.

Content marketing

Content marketing bertujuan untuk menampilkan konten di platform yang umum digunakan audiens, meng-establish online presence sebuah brand agar terus diingat dan dikenali. Mulai dari artikel blog sampai konten media sosial seperti Instagram, Twitter, TikTok, LinkedIn, dan lainnya, metode digital marketing ini kerap menjadi yang paling populer.

Digunakan oleh hampir seluruh digital marketer di seluruh dunia, penggunaan SEO dengan menyelipkan keyword-keyword tertentu di dalam artikel atau caption dapat meningkatkan peringkat website supaya konten informatif yang sudah kamu buat dapat dengan mudah ditemukan melalui mesin pencarian seperti Google.

Analitik SEO (Stephen Phillips/Unsplash)

Namun, SEO saja tidak cukup untuk konten media sosial, tapi juga harus yang informatif, edukatif, dan engaging. Tantangannya terletak pada membuat konten yang engaging, karena adanya subjektivitas. Apa yang engaging bagi satu orang belum tentu bagi orang lain. Entah itu yang menghibur, interaktif, storytelling, dan lainnya. Maka itu, perlu ada insight tentang bagaimana perilaku user dalam mengonsumsi konten media sosial.

Metaverse

Buzzword ini jelas sudah tidak asing lagi, dan memang bukan tanpa alasan. Terobosan ini terus mendapat panggung, terutama di masa pandemi, di mana orang-orang diharuskan untuk bertatap muka secara virtual, sehingga terus mengeksplorasi potensi yang ada di dalam dunia virtual. Dengan memanfaatkan teknologi VR (virtual reality) dan AR (augmented reality), kamu dapat menembus batasan kreativitas yang ada dalam berbagai bidang, termasuk digital marketing.

Ilustrasi metaverse (UK Black Tech/Unsplash)

Salah satu contoh penerapannya adalah ketika Justin Bieber membuat konser virtual di metaverse di masa pandemi. Meski sempat terdampak fatal, industri hiburan, khususnya dalam bidang konser, mempunyai harapan baru melalui konser virtual di metaverse.

Konten-konten yang harus ada di strategi marketing 2023

Tapak tilas 2022 membuat kita lebih mengenali tren seperti apa yang sedang berlangsung. Gunakan perspektif baru berikut untuk membuat strategi marketing dan konten yang efektif di tahun 2023 ini.

Sensory

Konten rich media atau yang bersifat sensory-rich yang memicu alat indra lainnya semakin digemari. Tidak hanya menarik perhatian audiens yang lebih luas, konten rich media juga cenderung lebih engaging dan interaktif. Oleh karena itu, perluaslah jenis konten yang produksi. Misal, kamu yang biasanya membuat konten berupa teks dan visual bisa merambah ke video, podcast, livestream, infografis, Instagram story, dan masih banyak lainnya agar dapat menjaring audiens yang lebih luas.

Data-driven

Ketika informasi dapat diperoleh dengan begitu mudah, kejelasan dan validitas sebuah informasi kerap dipertanyakan. Oleh karena itu, segala klaim yang ditampilkan harus memiliki basis berupa data penelitian yang valid. Menurut The Council on Quality and Leadership, data yang baik memberikan bukti yang absolut dan dapat memperjelas akar dari sebuah masalah.

Ilustrasi data (Lukas Blazek/Unsplash)

Personalized & Interactive

Perkembangan teknologi yang semakin canggih setiap harinya harus dimanfaatkan dengan baik. Terobosan seperti machine learning dan AI-powered automation dapat digunakan untuk melakukan profiling audience berdasarkan data-data user dan informasi tersebut kemudian dapat dimanfaatkan untuk membuat konten yang personalized dan interaktif. Baik itu dalam bentuk AR/VR, metaverse, dan lainnya.

Ilustrasi konser (Aditya Chinchure/Unsplash)

Kembali ke contoh konser musik virtual, ingat ketika Ariana Grande dan Travis Scott mengadakan konser virtual di Fortnite? Dengan memadukan salah satu game paling populer dalam 5 tahun terakhir dengan penyanyi papan atas di dunia, kolaborasi ini meraup keuntungan yang besar. Bahkan, konser virtual Travis Scott dikabarkan menghasilkan sekitar 20 juta dolar revenue.

Content Repurposing

Tahukah kamu, menurut Prabhakar Raghavan, Senior Vice President of Search di Google, 40 persen dari populasi Gen Z cenderung mengecek TikTok dan Instagram daripada Google saat mencari tempat untuk makan siang? Manfaatkan insight ini untuk memaksimalkan engagement kontenmu. Misal, selain fokus di YouTube, konten yang sama bisa kamu olah jadi konten bite-size untuk dikonsumsi di TikTok dan Instagram. Selain itu, bagus juga untuk meningkatkan online presence brand-mu dan customer experience.

Ilustrasi TikTok (Solen Feyissa/Unsplash)

Accelerated & Agile

Dari 8 miliar penduduk bumi, 4,7 miliarnya menggunakan media sosial. Sebagian besar dari pengguna media sosial ingin mengonsumsi secara langsung. Dengan adanya potensi sebesar itu yang bisa dimanfaatkan, maka harus ada strategi marketing efektif untuk menyajikan konten dalam waktu yang super singkat. Selain itu, kamu juga harus cekatan dalam mengikuti tren agar konten yang disajikan tidak cuma asal cepat, tapi juga sesuai dengan apa yang diinginkan.

Benahi strategi marketing kamu dengan insight trend 2023

Ada banyak hal yang perlu diingat oleh brand dalam menghadapi tahun yang baru. Namun, pembahasan di atas dapat disederhanakan menjadi 3 key takeaway.

  1. Manfaatkan terobosan teknologi untuk menyajikan konten dengan lebih cepat, personalized, dan engaging.
  2. Perluas variasi format konten agar audiens dapat menemukan kontenmu ke platform mana pun mereka pergi.
  3. Informasi yang disampaikan tidak hanya harus cepat, tapi juga valid.

Penting bagi brand untuk mengambil ancang-ancang sesegera mungkin dalam menyambut tahun yang baru. Dengan begitu, brand-mu dapat meraup keuntungan sebesar-besarnya dan secepat-cepatnya.

 

Related Readings