Suatu hari di sebuah kota, hiduplah sepasang anak bernama Pippo dan Peppie. Pippo adalah anak dari peternak sapi, sementara Peppie adalah anak dari pemilik toko roti. Mereka berdua bersahabat sejak kecil. Pada satu waktu, dilaksanakanlah sebuah festival tahunan yang selalu meriah dan dipenuhi penduduk kota. Tanpa diduga, ada sebuah pengumuman yang menarik perhatian mereka.

Tertulis bahwa sang walikota sedang mengadakan sebuah sayembara: barangsiapa yang bisa menciptakan sebuah penemuan baru yang bisa dinikmati oleh setiap warga, maka dia akan memenangkan sayembara itu. Pippo dan Peppie seketika tertantang. Tanpa pikir panjang, mereka pun saling bertukar ide soal penemuan yang akan mereka kembangkan. Pada akhirnya, mereka sepakat untuk bereksperimen pada satu hidangan, yang tidak lain adalah es krim. Mereka pun akhirnya langsung bergegas untuk mewujudkan ide mereka di rumah.

Setelah beberapa kali percobaan, mereka pun berhasil menemukan formula yang menarik. Cukup percaya diri dengan penemuan yang mereka kembangkan, Pippo dan Peppie pun membawa hasil eksperimen mereka ketika waktu penilaian telah tiba. Penemuan ini mereka namakan Milkhead, yaitu sebuah kombinasi antara manisnya es krim dan lembutnya tekstur croissant yang memberikan pengalaman baru bagi orang-orang yang mencobanya.

Alangkah puasnya mereka ketika Milkhead mendapat respons dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat kota. Pippo dan Peppie pun memenangkan sayembara itu, dan penduduk kota kini menjadi lebih bahagia.

Dimulai dari sebuah kisah sederhana

Cerita tersebut merupakan hal yang mendasari terciptanya visual branding Milkhead. Tidak hanya logo dan brand guideline, tapi kami dari NTMY juga harus mengembangkan maskot-maskot yang ikonik, yang bisa menjadi identitas kuat bagi Milkhead sebagai sebuah bisnis F&B. Namun, sebelum kita melangkah lebih jauh, mari sedikit berkenalan dengan Milkhead terlebih dahulu.

Milkhead merupakan sebuah bisnis food and beverage yang berfokus pada menu dessert seperti es krim. Bedanya, Milkhead menggabungkan es krim dan croissant untuk memberikan sensasi rasa yang baru kepada konsumennya. Target konsumen dari Milkhead sendiri umumnya adalah keluarga. Jadi, untuk menjangkau cakupan pasar yang luas tersebut, diperlukan identitas yang bisa memunculkan kesan “imut” dan “menghibur” bagi anak-anak, sekaligus ramah dan ceria bagi konsumen yang lebih dewasa.

milkhead colors

Maskot Milkhead tidak lahir dalam semalam

Dari deskripsi naratif yang tadi telah disebutkan, tentunya kami harus merancang profil yang sesuai dengan tone yang ingin Milkhead hadirkan. Kami juga sempat melalui beberapa fase dan membuat desain karakter dengan versi yang berbeda. Pada akhirnya, keputusan final yang dirasa paling sesuai jatuh kepada desain yang ada sekarang.

Mengingat yang dibutuhkan oleh Milkhead adalah sebuah maskot, proses pembuatannya pun cukup berbeda dari desain logo seperti biasanya. Banyak desain maskot yang juga kami gunakan sebagai acuan untuk menghasilkan visualisasi yang tepat. Jadi, alih-alih merancang dan menggabungkan elemen grafis satu per satu, kami lebih banyak membuat character guide dan konsep secara umum untuk keperluan mendatang.

Selain itu, karena maskot dari Milkhead juga akan dijadikan intellectual property (IP), eksplorasi desainnya membutuhkan proses yang lebih seksama. Perlu adanya ciri khas yang benar-benar terasa kuat dan matang sebagai sebuah brand sekaligus karakter. Perancangan sketsa karakter juga cukup lebih kompleks dibanding sketsa logo, karena ilustrator yang terlibat perlu menggambar desain yang lebih menyeluruh, tentunya dengan segala anatominya.

Pippo dan Peppie di mana-mana!

Tentunya, sebuah logo—atau dalam hal ini maskot, juga harus bisa menjadi versatile atau serbaguna untuk ditempatkan di berbagai medium. Maka dari itu, kami juga merancang beberapa desain di luar logo atau brand guideline. Misalnya, desain untuk packaging atau kemasan, seragam karyawan, atau bahkan merchandise sekalipun.

Pada akhirnya, kami dari NTMY dan Milkhead memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membuat Pippo dan Peppie menjadi lebih dinamis sebagai sebuah karakter dan tentunya terasa lebih dekat dengan konsumennya.